Adakan ‘Makan Bekal’ Bersama, SMPN 1 Tutur Ajak Siswa Terapkan Pola Hidup Sehat
Makanan
atau jajanan yang ada di kantin sekolah memang terlihat menggiurkan, terlebih
saat memakannya bersama teman-teman sewaktu jam istirahat, Tapi apakah kita
sudah yakin dari bebragai resiko yang bisa muncul dengan makanan disekolah? Di samping risiko kontaminasi, makanan yang
dijajakan juga belum tentu bebas akan bahan tambahan. Misalnya saja adanya
kandungan pewarna buatan, tidak semua bahan pewarna yang digunakan aman bagi
kesehatan. Belum lagi perisa/pemanis buatan atau bahan kemasan makanannya itu
sendiri.
Membawa bekal ke sekolah menjadi kebiasaan baik yang sudah banyak dilakukan oleh warga SMP Negeri 1 Tutur. Baik guru maupun siswa sudah mulai terbiasa membawa bekal dari rumah. Membawa bekal merupakan salah satu cara untuk mengurangi kebiasaan jajan di sekolah yang umumnya tidak sehat. Membawa bekal juga bisa memupuk kebiasaan baik dalam menjaga pola makan.
Kenapa demikian? Karena kita bisa memastikan kualitas bahan
dan kebersihan makanan sejak proses persiapannya. Ini adalah cara yang baik
untuk menghindari makanan-makanan yang bisa menimbulkan alergi. Membawa bekal dari rumah
juga memungkinkan kita untuk mengontrol makanan yang akan kita makan. Kita bisa
memastikan keamanannya, tapi juga nutrisi yang cukup untuk melanjutkan
aktivitas sepanjang hari.
Membawa bekal sendiri
tentunya akan menghemat uang saku, sebagai gantinya uang saku yang diberi oleh
orangtua dapat kita tabung. Dengan membawa bekal kita juga bisa berperan dalam
upaya mencegah jumlah sammpah berlebih yang berasal dari kemasan makanan sekali
pakai. Entah itu kotak kardus, styrofoam, kertas bungkus, kantung kresek, atau
gelas plastik. Dengan membawa bekal kita bisa mengurangi jumlah sampah kemasan
seperti ini.