Our social:

Minggu, 07 Maret 2021

Energi Alternatif di SMP Negeri 1 Tutur

 

Setiap orang pasti membutuhkan energi untuk kelangsungan hidup sehari-hari. Nah, energi dibagi menjadi dua, energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan juga biasa disebut dengan energi alternatif.

 

Energi alternatif merupakan semua sumber energi yang mampu menggantikan bahan bakar konvensional, seperti listrik, bensin, gas dan lain lain. Seiring perkembangan zaman, maka semakin banyak juga jenis sumber energi alternatif dan manfaatnya bagi kehidupan manusia terutama dalam pencegahan pemanasan global.

 


            Salah satu energi yang paling penting bagi kehidupan kita adalah energi listrik. Energi listrik adalah energi yang paling banyak digunakan oleh manusia. Energi listrik membantu manusia melakukan berbagai aktifitas. TV, HP, AC, mesin cuci, kulkas dan banyak barang elektronik yang kita pakai sehari-hari, membutuhkan listrik agar dapat kita gunakan.

 

 Namun perlu diwaspadai, penggunaan energi listrik yang berlebihan berakibat pada ketersediaannya. Oleh sebab itu, kita bisa menggunakan energi alternatif untuk mengatasinya.

 

            Sebagai upaya mencari energi alternatif, siswa-siswi SMP Negeri 1 Tutur mencoba untuk menguji beberapa jenis buah yang bisa menghasilkan energi listrik. Buah-buahan ini dapat dengan mudah kita temui di lingkungan sekitar kita.

 

Buah lemon atau jeruk merupakan alternatif larutan elektrolit karena mengandung senyawa asam sitrat. Oleh karenanya, lemon bisa menghasilkan listrik. Satu buah lemon mampu menghasilkan tegangan sampai dengan dengan 1 volt dan bisa bertambah jika jumlah lemon ditambah.

 

 Selain lemon, ada juga buah apel & pisang yang mempunyai kandungan magnesium, kalium, flavonoid, dan vitamin C. Seperti pisang, kalium dan cairan asam pada apel yang membuat buah ini memiliki daya listrik. Sehingga, ketika ada pelat logam ditancapkan dalam apel, akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan arus listrik lemah.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, dengan bahasa-bahasa santun