Our social:

Jumat, 28 Januari 2022

Guru Berbagi

ARTIKEL

AKSI NYATA MODUL 1.4.10.2 PENERAPAN BUDAYA POSITIF

 

“PENERAPAN BUDAYA POSITIF PEDULI LINGKUNGAN

DI SMPN 1 TUTUR”

OLEH

SWITANING DYAH WIRATAMA

GURU SMPN 1 TUTUR

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN PASURUAN

 

LATAR BELAKANG :

Upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun dapat dilakukan dengan penanaman karakter pada murid, yang akan membawa dampak yang positif bagi terwujudnya profil pelajar pancasila. Penanaman karakter secara langsung dapat membentuk nilai-nilai yang positif pada diri murid. Karakter peduli pada murid merupakan hal penting, tetapi akhir-akhir ini bisa dirasakan terkikisnya kepedulian murid pada keadaan disekitarnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya penggunaan HP selama masa pandemic yang tidak pernah lepas dari anak, kurangnya sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar dan banyak lagi permasalahan lainnya. Untuk itu perlu dikembangkan Budaya Positif Peduli pada murid-murid kita.

 TUJUAN :

            Terbentuknya sifat peduli, gotong royong, saling membantu, rasa memiliki, menyayangi sesama, teman, tanaman dan lingkungan sekitarnya. 

TOLAK UKUR

Tercipta lingkungan sekolah yang menyenangkan, aman, nyaman, bersih, rapi dan indah.

PELAKSANAAN

1.      Sosialisasi Program peduli lingkungan kepada: 

a.    murid di kegiatan LDKS dan di kelas IX (kelas yang saya ampu)

b.    wali murid pada saat pengambilan rapot semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022

c.    Teman sejawat/ guru SMPN 1 Tutur

d.    Komunitas MGMP Prakarya Kabupaten Pasuruan

2.     Menjalankan kegiatan peduli lingkungan (misalnya jika ada sampah tercecer ada rasa peduli untuk memasukkan ke tempat sampah, ada tanaman yang kering, murid punya inisiatif untuk menyiramnya dll

3.     Menjalankan budaya positif dalam pembelajaran sesuai dengan keyakinan kelas

4.    Melaporkan hasil kegiatan / program

 DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Dalam menciptakan budaya ajar yang baik, maka budaya positif di sekolah tidak berdiri sendiri, karena dibutuhkan sinergitas antar semua pemangku kepentingan di sekolah dalam pembiasaan-pembiasaan positif yang diterapkan. Pembiasaan positif yang akan membudaya dan berakar. Sehingga budaya tersebut dapat menjadi suatu kekuatan unuk menerapkan Budaya positif Peduli Lingkungan .

REFLEKSI

        Budaya Positif dapat terbentuk jika terdapat motivasi intrinsik dari semua warga sekolah, dan adanya kolaborasi yang saling mendukung dari murid, guru, orang tua, pemegang kebijakan, komite sekolah, dan masyarakat, dengan menerapkan Filosofi KHD, menerapkan nilai dan peran guru, serta menerapkan semua poin-poin dalam budaya positif.

RENCANA PERBAIKAN/ RENCANA TINDAK LANJUT

Proses aksi nyata tidak seratus persen berjalan sesuai dengan yang direncanakan oleh sebab itu ada beberapa langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan diantaranya:

1.      Membuat draf aksi nyata untuk pelaksanaan kegiatan di rumah dan di sekolah (karena masih dalam masa PTMT),

2.     Berkoordinasi dengan orang tua murid lewat wali kelas untuk dapat mengawasi aktivitas siswa di ruma pada masa pandemic,

3.     Membuat sosialisasi dalam bentuk baliho yang ditempatkan pada lingkungan sekolah,

4.    Membentuk TIM peduli lingkungan sekolah yang melibatkan siswa pada masing-masing kelas,

5.    Memperbaiki tempat pembuangan sementara,

 DOKUMENTASI

VIDEO  BUDAYA POSITIF 


Dokumentasi sesuai Artikel

https://www.canva.com/design/DAE27THw0gY/EOMuJZkAojFiaptVf7bDOw/edit

PPT MATERI SOSIALISASI

https://www.canva.com/design/DAEzLQAMFvI/lwGe62WAEdSMJ4x8yzdRJw/view?utm_content=DAEzLQAMFvI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton

REFLEKSI BUDAYA POSITIF DARI MURID

https://padlet.com/switaningdyahw/p3vwzkfk7e2z4m2e

REFLEKSI BUDAYA POSITIF DARI PESERTA MGMP

https://padlet.com/switaningdyahw/gdo7yk4ymwug3rs7


0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, dengan bahasa-bahasa santun