AKSI NYATA MODUL 3.1.A.10 – PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
AKSI NYATA MODUL 3.1.A.10 – PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Oleh : Switaning Dyah
Wiratama, S.Pd
https://www.canva.com/design/DAFCLtt6MtY/oUdaaFNWveWyyELFH3ntRg/view?utm_content=DAFCLtt6MtY&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=publishsharelink
Peristiwa ( Facts )
Terjadinya Pandemi covid’19 telah mengubah
tatanan baik pola belajar, sikap, semangat murid, aktivitas belajar, murid terlalu sibuk dengan bermain Handphone, dan bermain dengan teman-temannya. Hal ini juga butuh control
yang dilakukan oleh keluarga serta lingkungan belajar murid SMPN 1 Tutur,
Pasuruan. Semua ini menjadi dilema manakala murid malas berangkat ke sekolah,
malas mengerjakan tugas guru, jenuh dengan keterbatasan aturan pandemic.
Alasan Melakukan Aksi
Berdasarkan peristiwa di atas yang merupakan
dilema etika, sekolah harus memiliki pilihan apakah mau tetap seperti itu
sambil menunggu hilangnya virus covid’19 ataukah menunggu semuanya normal.
Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek melawan jangka Panjang.
Serta berpikir berpikir berbasis hasil akhir dan berbasis rasa peduli untuk
meningkatkan semangat dan minat murid dengan cara melakukan studi di luar
sekolah sebagai bentuk belajar praktik dan pengenalan sekolah lanjutan di SMK terdekat
dengan sekolah.
Perasaan ( Feeling )
Saya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP)
Angkatan 4 dari kabupaten Pasuruan merasa bersyukur, bangga, dan termotivasi
dalam melaksanakan program dari materi aksi nyata Modul 3, materi aksi nyata
tersebut diharapkan dapat menjadi solusi terbaik semua program di sekolah
maupun komunitas pendidikan dalam menjalankan program kerja yang terkendala
permasalahan baik masalah internal maupun eksternal melalui penerapan materi
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dari Modul 3 ini.
Pembelajaran ( Finding )
Melalui kolaborasi dan gotong royong warga
sekolah, saya dapat mengobservasi, mengevaluasi, dan mengetahui kendala,
keadaan yang dihadapi warga sekolah, murid, dan orangtua sehingga saya
berkolaborasi dengan kesiswaan, dengan melaksanakan studi diluar sekolah
sebagai sarana refreshing, belajar kreatif dan perpikir kritis saat melakukan pembelajaran
praktik di luar sekolah dan pengenalan sekolah lanjutan bagi murid kelas IX yang
berkolaborasi dengan beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran yang didapatkan dalam materi ini
bahwa pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan
9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggungjawab dan solusi yang tepat.
Penerapan kedepan ( Future )
Kegiatan ini kami usahakan rutin dilakukan
sebagai agenda wajib sekolah sehingga sekolah mempunyai nilai plus dalam belajar
secara langsung misalnya ke depannya akan kami lakukan di museum, kebun apel,
koperasi sapi perah, peternakan dan lain-lain agar murid mendapatkan
pembelajaran bermakna seperti yang kita harapkan. Sebagai seorang guru saya
harus cermat melihat keadaan komunitas sekolah beserta warga sekolah apapun
permasalahan sehingga semua kendala yang dihadapi dapat terselesaikan dengan
cepat, tepat, efisien, menemukan solusi terbaik khususnya yang berpihak pada
murid.
Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran yaitu :
a.
Paradigma yang terjadi
pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka Panjang ( short term
vs long term ).
b.
Prinsip pengambilan
keputusan, berpikir hasil akhir dan berpikir berbasis rasa peduli
c.
Nilai-nilai yang
bertentangan dalam kasus ini adalah benar lawan salah
d.
Orang yang terlibat
dalam situasi ini adalah saya pribadi, Kepala Sekolah, guru pengajar kelas IX,
murid, orangtua, KS dan guru di SMKN Tutur.
e.
Fakta-fakta yang
relevan :
· Turunnya semangat belajar murid.
· Mengabaikan tugas guru.
· Kejenuhan murid
f.
Pengujian benar atau
salah
1.
Uji legal : kasus ini
tidak menyangkut pelanggaran hokum.
2.
Uji regulasi :
keputusan yang saya buat tidak melanggar regulasi apapun.
3.
Uji intuisi :
keputusan saya membuat program studi ndi luar sekolah
4.
Uji halaman depan
Koran : saya tetap nyaman apabila kasus ini dipublikasikan karena saya membantu
murid untuk rekreatif, belajar secara langsung di lab dan alam sehingga mereka
dapat bernalar kritis saat mengamati secara langsung, melakukan praktik pembuatan
yoghurt.
5.
Uji panutan / idola :
saya akan mendukung keputusan yang saya ambil
6.
Pengujian paradigma
benar lawan benar : dalam kasus ini paradigma yang dipilih yaitu jangka pendek
melawan jangka panjang.
g.
Prinsip resolusi :
prinsip penyelesaian dilema yang digunakan adalah berpikir berbasis akhir
( End-Based Thinking ).
h.
Investigasi opsi
trilema : meminta orangtua murid untuk selalu menumbuhkan semangat anak untuk
selalu belajar kreatif, berpikir kritis dengan membuat laporan kegiatan dan mau
melanjutkan ke jenjang SMA/SMK setelah
i.
Membuat keputusan :
keputusannya adalah murid melaksanakan studi kunjungan ke luar sekolah dan akan
dilakukan juga di tahun yang akan dating, selain itu juga dilakukan oleh kelas
7 dan 8 dengan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.
Refleksi :
Keputusannya adalah mewajibkan guru dan murid
untuk melaksanakan studi di luar sekolah sebagai bentuk pembelajaran secara
langsung sekaligus refreshing dari kejenuhan rutinitas kegiatan di dalam kelas
atau dilingkungan sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, dengan bahasa-bahasa santun