Our social:

Sabtu, 14 Mei 2022

GURU BERBAGI

 

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

oleh Switaning Dyah Wiratama

CGP Angkatan 4 Kabupaten Pasuruan

CGP melaksanakan proses Coaching untuk melaksanakan pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan cara yang sangat berpengaruh besar dalam proses dan berjalannya sebuah organisasi/sekolah, Dalam modul ini CGP diminta untuk melaksanakan refleksi terhadap materi-materi pada modul yang sudah dipelajari dalam bentuk koneksi antar materi. 

Beberapa pertanyaan yang dapat membantu untuk menjabarkan keterkaitan antar modul berdasarkan refleksi CGP adalah seperti di bawah ini:

 

1.       Bagaimana pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran, di saat guru menyadari jika seringkali dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral. Berdasarkan keadaan tersebut maka guru harus memiliki nilia dan peran penting sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dari Ki Hadjar Dewantara dengan menjadi sosok yang dapat menjadi teladan yang positif, memotivasi, memfasilitasi belajar murid dan membentuk karakter murid untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Dengan menggunakan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan jika menghadapi permasalahan.

 

2.       Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh pada prinsip-prinsip yang akan kita ambil ketika pengujian dan pengambilan keputusan. Pada proses pengambilan keputusan, kita mengenal tiga prinsip yang meliputi:

1.               Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),

2.              Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan

3.               Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Misalnya kita memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap murid (prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli), kita disiplin terhadap peraturan (prinsip Berpikir Berbasis Peraturan ) dan kita mengatasi masalah murid yang berdampak pada masa depannya dan hal tersebut berkaitan dengan prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir.

3.       Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita terutama dalam pengujian pengambilan  keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan  dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas   pada modul 2 sebelumnya.

Kaitan antara pengambilan keputusan dengan kegiatan coaching sangat efektif, sebab dengan mempelajari materi coaching kita dapat mempelajari cara berkomunikasi yang memberdayakan (asertif), teknik mindfullnes, dan coaching model TIRTA. Sehingga dengan kemampuan dalam menerapkan coaching untuk membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh murid atau komunitas praktisi di sekolah merupakan teknik pengambilan keputusan saat dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral. Selain itu dalam pengambilan keputusan juga menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan bersama murid atau komunitas praktisi di sekolah.

 

4.       Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Dasar pengambilan keputusan adalah nilai-nilai kebajikan yang tidak bertentangan dengan dilema etika atau bujukan moral. Dalam proses mengelola aspek sosial dan emosional dalam pengambilan keputusan, diperlukan teknik mindfullnes atau kesadaran penuh, hadir sepenuhnya dalam masalah yang dialami dan mampu memahami tujuan pembelajaran sosial emosional. Ketika guru mampu menerapkan mindfullnes yang didalamnya juga terdapat nilai-nilai kebajikan, maka dalam pengambilan keputusan akan berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya.

 

5.       Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai seorang pendidik tentunya kita akan dihadapkan pada situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan sekolah. Penanganan masalah pada studi kasus yang telah di sediakan memberikan contoh dan praktik secara langsung merupakan masalah yang sering kita jumpai di sekolah baik yang dialami oleh murid maupun guru dalam proses berinteraksi di sekolah. Adanya teknik 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan memberikan rambu-rambu dalam penyelesaian dilema etika atau bujukan moral yang dihadapi.

 

6.       Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

Pengambilan keputusan memiliki arti yang penting bagi berkembangkan sebuah organisasi atau satuan pendidikan. Pada pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi atau lembaga ke arah yang lebih baik, berkembang dan mampu mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Namun jika dalam pengambilan keputusan terjadi kesalahan, maka akan berdampak buruk bagi organisasi atau lembaga tersebut, sehingga dalam melakukan pengambilan keputusan harus berpedoman pada paradigma, prinsip dan 9 langkah dalam proses pengujian dan pengambilan keputusan.

 

7.       Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Perubahan tidak dapat dibangun dalam sekejab, namun ada proses yang harus dilalui dan dikerjakan untuk mewujudkannya. Perlu adanya sosialisasi , komunikasi secara persuasive, dan terus-menerus agar lingkungan yang masih menggunakan paradigma lama memiliki pemahaman baru dan mampu beradaptasi terhadap perubahan. Pengambilan keputusan atas sebuah perubahan perlu dilakukan dari hal kecil supaya menjadi kebiasaan dan budaya positif di lingkungan tersebut. Dengan berdasarkan pada visi dan misi juga tujuan sekolah, oleh karena itu akan mencapai perubahan yang bisa diterima oleh lingkungan dan warga sekolah.

 

8.       Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita memiliki pengaruh, sebab sebagai pemimpin pembelajaran seharusnya sudah memahami pokok-pokok atas perubahan terutama pembelajaran berpihak pada murid, sehingga seorang pemimpin pembelajaran mampu melakukan pengambilan keputusan , memfasilitasi dan memerdekakan murid dalam proses pembelajaran di sekolah.

 

9.       Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sebagai seorang guru yang memberikan bantuan pembelajaran dan pelayanan konseling kepada murid akan selalu memperhatikan rencana jangka panjang yang akan dihadapi seorang murid ketika terjun ke masyarakat, sehingga guru harus menjadi motivator, coach dan pengaruh yang baik kepada murid agar mampu beradaptasi dan memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan.

 

10.   Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat diambil dari modul ini, kaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa sebagai guru yang merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid dan komunitas praktisi di lingkungan sekolah, diharapkan mampu memiliki sikap among berdasarkan Pratap Triloka yang dapat membantu murid dalam tumbuh kembang dan menjadi modelling bagi lingkungannya. Selain itu, kemampuan guru dalam pengambilan keputusan didasari oleh kemampuannya dalam melaksanakan coaching, sehingga pengambilan keputusan yang diperoleh memberikan dampak positif bagi murid dan sekolah.


Demikian koneksi antar materi ini

Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak, Tergerak Bergerak dan Menggerakkan

Salam dan Bahagia💪💪💪

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak, dengan bahasa-bahasa santun