GURU BERBAGI
Modul 3.2.a.7.
Demonstrasi
Kontekstual - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Berikut adalah pemetaan 7 sumber daya/aset yang
dimiliki oleh sekolah saya dan strategi pemanfaatannya
1. Modal Manusia
Guru
Sebagian besar telah bersertifikasi
Memiliki strata Pendidikan S-1 dan 2 orang sedang
menempuh S-2
energik dan memiliki kemampuan teknologi informasi
yang baik
Adanya komunitas praktisi
Aktif dalam mengikuti pelatihan yang diselenggarakan
oleh Kemdikbudristek dan Lembaga lainnya seperti : Guru Penggerak, PembaTIK,
Guru Belajar Kemdikbud, Dinas Pendidikan Kabupaten, LPMP Jawa Timur, Pelatihan
Online oleh Organisasi Guru.
Beberapa guru merupakan Pengurus MGMP Kabupaten
Pasuruan
Murid
Jumlah murid banyak (21 kelas rombel x 32 = 672 ) dan heterogen, disiplin, berpartisipasi dalam perlombaan yang diadakan oleh Lembaga, Lomba OSN, O2SN dan FLS2N Dinas Kabupaten, Lomba Film Pendek Gerakan Nasional Anti Narkoba Tingkat Kabupaten mendapatkan Juara Harapan 1
Tenaga Kependidikan
Mampu mengelola administrasi menggunakan IT
Orangtua :
Memiliki ekonomi golongan menengah ke atas, sangat mendukung program sekolah
Karyawan dan Satpam : disiplin
dalam melaksanakan tugas
Komite Sekolah sebagai Mitra yang menghubungkan komunikasi
antara sekolah dengan wali murid
Alumni : motivator bagi adik kelas
agar tergerak untuk sukses
Kepala sekolah : sebagai
motivator, konseptor, fasilitator,
Pengawas sekolah
Strategi Pemanfaatan Modal Manusia :
Menetapkan visi dan misi sekolah dengan target sekolah
mewujudkan murid yang penuh cinta kasih, mandiri dan berprestasi
Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid
seperti coaching, pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional
Melaksanakan budaya literasi sekolah
Guru-guru mengikuti diklat pembelajaran online dan
offline
Tenaga kependidikan mengikuti pelatihan teknik
adminstrasi
Mengaktifkan kegiatan komunitas praktisi dan MGMP mata
pelajaran
Hubungan yang baik dengan pemerintah setempat seperti : Camat, Kepolisian, BNN, Puskesmas
Hubungan Kerjasama yang baik dengan instansi lain
seperti : Telkomsel, Bank, Kantor perpajakan,
Korps guru dan pegawai, OSIS, Komunitas Praktisi, MGMP
setiap mata pelajaran, Komite sekolah
Hubungan yang baik dengan Alumni
Mengimplementasikan strategi pembelajaran di luar
kelas melalui kerjasama dengan pemerintah atau perusahaan contohnya : KUD Setia
Kawan, SMK N Tutur, Petani setempat.
Bekerja sama dan saling percaya dengan
instansi/lembaga mewujudkan visi misi sekolah
Mengoptimalkan kegiatan komunitas praktisi, MGMP untuk
pembelajaran yang berpihak pada murid
Membangun hubungan sosial yang solid baik dalam acara
duka dan suka diantara guru, murid dan semua warga sekolah
3. Modal Fisik
Gedung kelas permanen dilengkapi 1 proyektor dan
kelengkapan kelas lainnya di setiap kelas
saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur
komunikasi, sarana pendukung pembelajaran dalam kondisi baik dan memadai
Ruangan yang mendukung proses pembelajaran seperti
Laboratorium IPA, Lab Komputer, Perpustakaan, dalam kondisi baik dan memadai
Musholla, Ruang Seni dan Prakarya , Ruang BK, Lapangan,
Parkir, Toilet , Wifi, Kantin, gazebo untuk pembelajaran di luar kelas, greenhouse,
taman baca di luar ruangan,
Sekolah dilengkapi penerapan prokes ketat mulai masa
pandemi
Strategi pemanfaatan Modal Fisik :
Memanfaatkan sarana dan prarasana sekolah seoptimal
mungkin untuk pembelajaran yang bermakna
Merawat dan memelihara seluruh sarana dan prasara
secara secara rutin untuk kesinambungan proses pembelajaran
4. Modal Lingkungan/Alam
Lingkungan yang sejuk, segar dan sehat
Letak strategis (pinggir jalan raya)
Taman sekolah tertata dengan baik
Hutan pinus
Dekat dengan peternakan, perkebunan (bunga, apel ,
jeruk, paprika)
Strategi pemanfaatan Modal Lingkungan/Alam :
Memanfaatkan taman sekolah sebagai tempat belajar,
literasi dan kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain
Memanfaatkan peternakan dan perkebunan untuk kegiatan
belajar anak.
5. Modal Finansial
Uang Peningkatan Mutu Pendidikan dari wali murid
APBN Pusat/Dana BOS
Uang pembangunan
Strategi Pemanfaatan Modal Finansial :
Menyusun RKAS di awal tahun anggaran
Menyusun rencana jangka pendek dan dan jangka panjang
untuk menentukan pengeluaran seperti gaji guru, biaya renovasi bangunan
sekolah.
Membuat buku administrasi keuangan dengan tertib dan
melaporkan secara transparan
Mengoptimalkan dana yang tersedia untuk kegiatan
sekolah yang berkualitas
Menggunakan dana BOS untuk perpustakaan, kegiatan pembelajaran
dan ekstrakurikuler, administrasi Pendidikan, pemeliharaan atau perbaikan
sarana prasarana, pembelian alat multimedia, mebeler sekolah, jasa pegawai,
kebutuhan konsumsi rapat, perjalanan dinas pegawai, dan lain-lain
6. Modal Politik
Polsek Nongkojajar, Koramil, Puskesmas
PDAM Desa Tutur
PLN, Indihome, Telkom, dan lain-lain
Strategi Pemanfaatan Modal Politik :
Melalui kerja sama dengan puskesmas semua murid yang
telah berusia 12 tahun ke atas telah menerima vaksin 1 dan 2, serta memberikan
imunisasi kepada murid
Melalui kerjasama dengan BPJS Kesehatan Guru dan
tenaga kependidikan serta karyawan mendapatkan pelayanan Kesehatan
Melalui kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Guru dan
tenaga kependidikan serta karyawan mendapatkan pelayanan jaminan hari tua
Melalui Kerjasama dengan pihak kepolisian dapat
menertibkan lalu lintas di depan sekolah setiap pagi dan siang hari (sebelum
covid-19) dan menjadi pembina upacara bendera pada saat tertentu
Bekerjasama dengan PDAM Desa Tutur menjamin
ketersediaan air di lingkungan sekolah
Bekerjasama dengan PLN menjamin penerangan, Indihome ,
Telkom, dan lain-lain
7. Modal Agama dan Budaya
Murid mayoritas beragama Islam dan beberapa murid beragama
Kristen dan Hindu sehingga mudah menerima perbedaan, selain itu ada suku Jawa,
Madura dan suku Tengger
Kegiatan-kegiatan tahunan sekolah seperti : hari -hari
lingkungan, keagamaan Islam, hari nasional, pentas seni/budaya
Gotong royong
Strategi Pemanfaatan Modal Agama dan Budaya :
Merayakan hari-hari besar Islam dan hari besar
nasional seperti : Maulud Nabi, Isra’Mi’raj, Sumpah pemuda, hari Pendidikan,
hari Pancasila, hari guru, dengan menampilkan budaya yang ada di daerah Tutur
dan sekitarnya, melakukan Istighosah rutin setiap Jumat Legi.
Menunjukkan sikap peduli dengan Memberikan sumbangan
uang kepada murid yatim, Piatu atau Yatim Piatu yang di sumbangkan oleh guru
setiap bulan Muharrom, membudayakan menyumbang jika ada teman atau guru dan
karyawan yang mengalami musibah.
Memelihara budaya gotong royong dalam setiap kegiatan
sekolah, contoh : setiap kegiatan sekolah melibatkan guru dan murid
berpartisipasi aktif.
Refleksi
Setelah mempelajari Modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya saya menyadari bahwa dalam proses pembelajaran sangat di dukung oleh sumber daya/7 aset yang ada di sekolah (modal manusia, sosial, fisik, politik, finansial, lingkungan/alam, serta modal agama dan budaya.
Berdasarkan pada pengalaman saya selama ini di sekolah
saya sumber daya manusia terutama guru sudah menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pemimpin pembelajaran dengan memiliki kemauan kuat dan disiplin yang tinggi hal
ini terbukti bahwa beberapa guru mau dan mampu mengeksplorasi dirinya dengan
mengikuti program yang diadakan Kemdikbudristek. Hal serupa juga terjadi dari
pihak murid dimana disiplin sudah menjadi budaya.
Setelah saya memetakan sumber daya yang ada, saya
memahami bahwa sekolah selama ini sudah memanfaatkan 7 aset/modal untuk pengembangan-pengembangan
sekolah baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sekolah saya sudah menerapkan PKBA secara mandiri,
dimana setiap kendala maupun kesulitan yang dialami dapat diselesaikan dengan
mempergunakan sumber daya yang ada, hal ini sesuai dengan prinsip PKBA yang
menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi
lebih berdaya guna. Berdasarkan teori John McKnight dan Jody Kretzmann, tentang
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
Sebagai "Pemimpin dalam pengelolaan sumber
daya" untuk meningkatkan kualitas sekolah seharusnya kita mampu
mengidentifikasi aset/modal secara menyeluruh, selanjutnya mengatur strategi
pemanfaatkan aset tersebut untuk hasil yang lebih optimal yang akhirnya dapat
menunjukkan bahwa sekolah berpihak terhadap kebutuhan belajar murid.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak, dengan bahasa-bahasa santun